Senin, 22 Agustus 2016

TK Khalifah, TK di BSD, TK Di Bintaro


MENDIDIK ANAK DENGAN TAUHID

Menjadi orangtua tidak ada sekolahnya, alangkah bijaknya jika orangtua belajar mendidik dari orangtua yang telah sukses dalam mendidik. Dalam hal ini mari belajar dari pendidikan Luqman kepada anaknya. 
Luqman bukan seorang nabi ataupun rasul, namun namanya dicantumkan oleh Allah dalam Al-Quran, sungguh prestasi yang luar biasa. Luqman memberi 4 nasehat kepada anaknya, yaitu tauhid, berbuat baik kepada orangtua, iman dan adab. Rupanya, nasehat Luqman yang pertama adalah “TAUHID”.

Ada apa dengan TAUHID sehingga Luqman menjadikan TAUHID sebagai nasehat pertama? Apakah TAUHID itu? 
Tauhid adalah meng-esakan Allah dengan meyakini ke-esaannya dan tidak menyekutukannya (tidak berbuat syirik). 
Tauhid merupakan pondasi agama yang harus sudah ditanamkan pada anak-anak. Ibarat sebuah bangunan, kuat pondasi maka kuat pula bangunannya. Begitupun, kuatnya pondasi agama anak maka akan kuat pula agamanya meskipun berbagai tantangan menerpa. 
Tauhid dicerminkan dari perbuatan yang dilandaskan kepada Allah, segala niat hanya untuk Allah, segala perbuatan mengutamakan Allah, seolah-olah dilihat oleh Allah dan menyerahkannya kembali kepada Allah.
Pentingnya pendidikan tauhid karena mengingkari tauhid adalah dosa terbesar yang tidak diampuni Allah.
Fiman Allah SWT :
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” (QS. Lukman: 13).
Kuatnya tauhid seorang anak akan menjadi penahan nafsu dari berbagai tantangan zaman yang menggoda sehingga akan berdampak positif pada kehidupan anak dan kehidupan masyarakat.

Lalu bagaimana mendidik anak dengan tauhid?
Mendidik anak dengan tauhid disesuaikan dengan usia anak, inti dari pendidikan tauhid pada anak-anak adalah menggiring anak-anak kepada Allah.


1. Pendidikan tauhid untuk anak dalam kandungan
a.Membiasakan anak dalam kandungan mendengar kalimat tauhid “Laa ilaaha ilallaah (Tiada tuhan selain Allah)” dan mengajak berbicara anak dalam kandungan bahwa Allah yang menciptakannya.
b. Ibu yang taat beribadah secara tidak langsung memberikan pendidikan tauhid kepada anak yang dikandungnya, apalagi ketika ibu menyampaikan kepada anak yang dikandungnya akan apa yang dilakukan ibu, misalkan : “Kita shalat berjamaah dulu yah dengan ayah”, “Kita mengaji dulu yuk agar dicintai oleh Allah”, “Berdoa dulu sebelum makan seperti yang diajarkan rasulullah” dsb
c. Memperdengarkan anak dalam kandungan dengan lantunan ayat suci Al-Quran.
d. Ibu dengan suami atau dengan orang lain berbicara baik yang tidak melanggar tauhid.

2. Pendidikan tauhid untuk anak 0-3 tahun
a. Biasakan anak mendengar kalimat tauhid “Laa ilaaha ilallaah (Tiada tuhan selain Allah)” dan menceritakan kepada anak bahwa Allah yang menciptakannya.
b. Saat anak belajar berbicara, ajari anak mengucapkan kalimat tauhid “Laa ilaaha ilallaah”
Rasulullah SAW bersabda:
“Jadikanlah kata-kata pertama kali yang diucapkan seorang anak adalah kalimat Laa ilaaha illallaah. Dan bacakan padanya ketika menjelang maut kalimat Laa ilaaha illallaah”. (HR. Al-Hakim).
c. Anak dibiasakan mendengar kalimat thayyibah, seperti “Alhamdulillah” saat mendapatkan sesuatu dan “subhanallah” saat takjub, misalkan “Alhamdulillah, adik sudah kenyang” “Subhanallah, kucing itu lucu ciptaan 

Allah”. Dengan sering mendengar kalimat thayyibah, anak pun akan menirunya.
d. Menanamkan rasa cinta kepada nabi dan rasul Allah dengan membacakan kisah-kisahnya yang berkaitan dengan anak-anak dan mencintai ummat. Orangtua mencontohkan perbuatan yang dicontohkan rasul seperti berdoa sebelum makan dan tidur, menyayangi hewan, berbicara tidak teriak dsb, melakukan perbuatan yang dicontohkan rasul merupakan bukti mencintai rasul.
e. Sering memperdengarkan ayat Al-Quran, orangtua mencontohkan membaca Al-Quran dan bersama-sama menghafal Al-Quran.

3. Pendidikan tauhid untuk anak 3-6 tahun
a. Mantapkan anak mengucapkan kalimat tauhid “Laa ilaaha ilallaah (Tiada tuhan selain Allah)” dan berdialog dengan anak mengenai ciptaan-ciptaan Allah.
b. Anak dibiasakan mendengar kalimat thayyibah, seperti “Alhamdulillah” “subhanallah”, “Allahu Akbar”, ”Astaghfirullah”, “Masyaa Allah” dan ‘Innalillah”. Dengan sering mendengar kalimat thayyibah, anak pun akan menirunya.
c. Menanamkan rasa cinta kepada nabi dan rasul Allah serta sahabat rasulullah dengan membacakan kisah-kisahnya. Orangtua mencontohkan perbuatan yang dicontohkan rasul sebagai bukti mencintai rasul, contoh : berbagi dan menolong orang lain.
d. Sering memperdengarkan ayat Al-Quran, orangtua mencontohkan membaca Al-Quran dan bersama-sama menghafal Al-Quran.

4. Pendidikan tauhid untuk anak 6-12 tahun
a. Anak diberi pemahaman kalimat tauhid “Laa ilaaha ilallaah (Tiada tuhan selain Allah)”, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan multi media misalkan tentang penciptaan alam, perbuatan syirik dsb. Jika tidak 

menggunakan multimedia, dapat juga dengan melihat kondisi lingkungan atau fenomena alam. Anak diajak berfikir mengenai ciptaan Allah.
b. Anak dibiasakan mendengar kalimat thayyibah, seperti “Alhamdulillah” “subhanallah”, “Allahu Akbar”, ”Astaghfirullah”, “Masyaa Allah”,  ‘Innalillah” dsb. Dengan sering mendengar kalimat thayyibah, anak pun akan menirunya.
c. Menanamkan rasa cinta kepada nabi dan rasul Allah, kesungguhan para sahabat dalam mencintai Allah dan Rasul, serta kesungguhan para ilmuwan Islam dalam memajukan agama sebagai wujud cinta kepada Allah dan Rasulullah dengan menceritakan kisah-kisahnya. Orangtua mencontohkan perbuatan yang dicontohkan rasul sebagai bukti mencintai rasul, contoh : shalat di awal waktu, mencintai kebersihan, menghargai oranglain dsb.

Selamat mencoba dalam mendidik anak dengan tauhid, semoga Allah mudahkan




TK Khalifah, TK di BSD, TK Di Bintaro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar